MAKNA HASIL LAB
HB (HEMOGLOBIN)
Hemoglobin
adalah molekul di dalam eritrosit (sel darah merah) dan bertugas untuk
mengangkut oksigen. Kualitas darah dan warna merah pada darah ditentukan
oleh kadar Hemoglobin.
Nilai normal Hb :
Nilai normal Hb :
Wanita
|
12-16 gr/dL
|
Pria
|
14-18 gr/dL
|
Anak
|
10-16 gr/dL
|
Bayi baru lahir
|
12-24gr/dL
|
Penurunan
Hb terjadi pada penderita: anemia penyakit ginjal, dan pemberian cairan
intra-vena (misalnya infus) yang berlebihan. Selain itu dapat pula disebabkan
oleh obat-obatan tertentu seperti antibiotika, aspirin, antineoplastik (obat
kanker), indometasin (obat antiradang).
Peningkatan
Hb terjadi pada pasien dehidrasi, penyakit paru obstruktif menahun (COPD),
gagal jantung kongestif, dan luka bakar. Obat yang dapat meningkatkan Hb
yaitu metildopa (salah satu jenis obat darah tinggi) dan gentamicin (Obat
untuk infeksi pada kulit
TROMBOSIT (PLATELET)
Trombosit
adalah komponen sel darah yang berfungsi dalam proses menghentikan perdarahan
dengan membentuk gumpalan. Penurunan sampai di bawah 100.000 permikroliter
(Mel) berpotensi terjadi perdarahan dan hambatan perm- bekuan darah.
Jumlah normal pada tubuh manusia adalah 200.000-400.ooo/Mel darah. Biasanya
dikaitkan dengan penyakit demam berdarah.
HEMATOKRIT (HMT)
HEMATOKRIT (HMT)
Hematokrit
menunjukkan persentase zat padat (kadar sel darah merah, dan Iain-Iain) dengan
jumlah cairan darah. Semakin tinggi persentase HMT berarti konsentrasi darah
makin kental. Hal ini terjadi karena adanya perembesan (kebocoran) cairan ke
luar dari pembuluh darah sementara jumlah zat padat tetap, maka darah menjadi
lebih kental.Diagnosa DBD (Demam Berdarah Dengue) diperkuat dengan nilai HMT
> 20 %.
Nilai normal HMT :
Anak
|
33 -38%
|
Pria dewasa
|
40 - 48 %
|
Wanita dewasa
|
37 - 43 %
|
Penurunan
HMT terjadi pada pasien yang mengalami kehilangan darah akut (kehilangan darah
secara mendadak, misal pada kecelakaan), anemia, leukemia, gagalginjal kronik,
mainutrisi, kekurangan vitamin B dan C, kehamilan, ulkuspeptikum (penyakit tukak
lambung).
Peningkatan
HMT terjadi pada dehidrasi, diare berat,eklampsia (komplikasi pada kehamilan),
efek pembedahan, dan luka bakar, dan Iain-Iain.
LEUKOSIT (SEL DARAH
PUTIH)
Leukosit
adalah sel darah putih yang diproduksi oleh jaringan hemopoetik yang berfungsi
untuk membantu tubuh melawan berbagai penyakit infeksi sebagai bagian dari
sistem kekebalan tubuh.
Nilai normal :
Nilai normal :
Bayi baru lahir
|
9000 -30.000 /mm3
|
Bayi/anak
|
9000 - 12.000/mm3
|
Dewasa
|
4000-10.000/mm3
|
Peningkatan
jumlah leukosit (disebut Leukositosis) menunjukkan adanya proses infeksi atau
radang akut,misalnya pneumonia (radang paru-paru), meningitis (radang selaput
otak), apendiksitis (radang usus buntu), tuberculosis, tonsilitis, dan
Iain-Iain. Selain itu juga dapat disebabkan oleh obat-obatan misalnya aspirin,
prokainamid, alopurinol, antibiotika terutama ampicilin, eritromycin,
kanamycin, streptomycin, dan Iain-Iain.
Penurunan
jumlah Leukosit (disebut Leukopeni) dapat terjadi pada infeksi tertentu
terutama virus, malaria, alkoholik, dan Iain-Iain. Selain itu juga dapat
disebabkan obat-obatan, terutama asetaminofen (parasetamol),kemoterapi kanker,
antidiabetika oral, antibiotika (penicillin, cephalosporin, kloramfenikol),
sulfonamide (obat anti infeksi terutama yang disebabkan oleh bakter).
Hitung Jenis Leukosit
(Diferential Count)
Hitung
jenis leukosit adalah penghitungan jenis leukosit yang ada dalam darah
berdasarkan proporsi (%) tiap jenis leukosit dari seluruh jumlah leukosit. Hasil
pemeriksaan ini dapat menggambarkan secara spesifik kejadian dan proses
penyakit dalam tubuh, terutama penyakit infeksi. Tipe leukosit yang dihitung
ada 5 yaitu neutrofil, eosinofil, basofil, monosit, dan limfosit. Salah satu
jenis leukosit yang cukup besar, yaitu 2x besarnya eritrosit (se! darah merah),
dan mampu bergerak aktif dalam pembuluh darah maupun di luar pembuluh darah.
Neutrofil paling cepat bereaksi terhadap radang dan luka dibanding leukosit
yang lain dan merupakan pertahanan selama fase infeksi akut.
Peningkatan
jumlah neutrofil biasanya pada kasus infeksi akut, radang, kerusakan jaringan,
apendiksitis akut (radang usus buntu), dan Iain-Iain.
Penurunan
jumlah neutrofil terdapat pada infeksi virus, leukemia, anemia defisiensi besi,
dan Iain-Iain.
EOSINOFIL
Eosinofil
merupakan salah satu jenis leukosit yang terlibatdalam alergi dan infeksi
(terutama parasit) dalam tubuh, dan jumlahnya 1 - 2% dari seluruh jumlah
leukosit. Nilai normal dalam tubuh: 1 - 4%
Peningkatan
eosinofil terdapat pada kejadian alergi, infeksi parasit, kankertulang, otak,
testis, dan ovarium. Penurunan eosinofil terdapat pada kejadian
shock, stres, dan luka bakar.
BASOFIL
BASOFIL
Basofil
adalah salah satu jenis leukosit yang jumlahnya 0,5 -1% dari seluruh jumlah
leukosit, dan terlibat dalam reaksi alergi jangka panjang seperti asma, alergi
kulit, dan lain-lain.Nilai normal dalam tubuh: o -1%
Peningkatan
basofil terdapat pada proses inflamasi(radang), leukemia, dan fase penyembuhan
infeksi. Penurunan basofil terjadi pada penderita stres, reaksi
hipersensitivitas (alergi), dan kehamilan
LIMPOSIT
Salah
satu leukosit yang berperan dalam proses kekebalan dan pembentukan antibodi.
Nilai normal: 20 - 35% dari seluruh leukosit.
Peningkatan
limposit terdapat pada leukemia limpositik, infeksi virus, infeksi kronik, dan
Iain-Iain. Penurunan limposit terjadi pada penderita kanker, anemia aplastik,
gagal ginjal, dan Iain-Iain.
MONOSIT
MONOSIT
Monosit
merupakan salah satu leukosit yang berinti besar dengan ukuran 2x lebih besar
dari eritrosit sel darah merah), terbesar dalam sirkulasi darah dan diproduksi
di jaringan limpatik. Nilai normal dalam tubuh: 2 - 8% dari jumlah seluruh
leukosit.
Peningkatan
monosit terdapat pada infeksi virus,parasit (misalnya cacing), kanker, dan
Iain-Iain. Penurunan monosit terdapat pada leukemia limposit dan anemia
aplastik.
ERITROSIT
ERITROSIT
Sel
darah merah atau eritrosit berasal dari Bahasa Yunani yaitu erythros berarti
merah dan kytos yang berarti selubung. Eritrosit adalah jenis se) darah yang
paling banyak dan berfungsi membawa oksigen ke jaringan tubuh. Sel darah merah
aktif selama 120 hari sebelum akhirnya dihancurkan. Pada orang yang tinggal di
dataran tinggi yang memiliki kadar oksigen rendah maka cenderung memiliki sel
darah merah lebih banyak.
Nilai normal eritrosit :
Pria
|
4,6 - 6,2 jt/mm3
|
Wanita
|
4,2 - 5,4 jt/mm3
|
MASA PERDARAHAN
Pemeriksaan
masa perdarahan ini ditujukan pada kadar trombosit, dilakukan dengan adanya
indikasi (tanda-tanda) riwayat mudahnya perdarahan dalam keiuarga.
Nilai normal :
dengan Metode Ivy
|
3-7 menit
|
dengan Metode Duke
|
1-3 menit
|
Waktu
perdarahan memanjang terjadi pada penderita trombositopeni (rendahnya kadar
trombosit hingga 50.000 mg/dl), ketidaknormalan fungsi trombosit,
ketidaknormalan pembuluh darah, penyakit hati tingkat berat, anemia aplastik,
kekurangan faktor pembekuan darah, dan leukemia. Selain itu perpanjangan waktu
perdarahan juga dapat disebabkan oleh obat misalnya salisilat (obat kulit untuk
anti jamur), obat antikoagulan warfarin (anti penggumpalan darah), dextran, dan
Iain-Iain.
Masa Pembekuan
Merupakan
pemeriksaan untuk melihat berapa lama diperlukan waktu untuk proses pembekuan
darah. Hal ini untuk memonitor penggunaan antikoagulan oral (obat-obatan anti
pembekuan darah). Jika masa pembekuan >2,5 kali nilai normal, maka potensial
terjadi perdarahan.Normalnya darah membeku dalam 4 - 8 menit (Metode Lee
White).
Penurunan
masa pembekuan terjadi pada penyakit infark miokard (serangan jantung), emboli
pulmonal (penyakit paru-paru), penggunaan pil KB, vitamin K, digitalis (obat
jantung), diuretik (obat yang berfungsi mengeluarkan air, misal jika ada
pembengkakan).
Perpanjangan
masa pembekuan terjadi pada penderita penyakit hati, kekurangan faktor
pembekuan darah, leukemia, gagal jantung kongestif.
LAJU ENDAP DARAH
(LED)
LED
untuk mengukur kecepatan endap eritrosit (sel darah merah) dan menggambarkan
komposisi plasma serta perbandingannya antara eritrosit (sel darah merah) dan
plasma. LED dapat digunakan sebagai sarana pemantauan keberhasilan terapi,
perjalanan penyakit, terutama pada penyakit kronis seperti Arthritis Rheumatoid
(rematik), dan TBC.
Peningkatan
LED terjadi pada infeksi akut lokal atau sistemik (menyeluruh), trauma,
kehamilan trimester II dan III, infeksi kronis, kanker, operasi, luka
bakar.Penurunan LED terjadi pada gagal jantung kongestif, anemia sel sabit,
kekurangan faktor pembekuan, dan angina pektoris (serangan jantung).Selain itu
penurunan LED juga dapat disebabkan oleh penggunaan obat seperti aspirin,
kortison, quinine, etambutol.
G6PD (GLUKOSA 6
PHOSFAT DEHIDROGENASE)
Merupakan
pemeriksaan sejenis enzim dalam sel darah merah untuk melihat kerentanan
seseorang terhadap anemia hemolitika. Kekurangan G6PD merupakan kelainan
genetik terkait gen X yang dibawa kromosom wanita. Nilai normal dalam darah
yaitu G6PD negative
Penurunan
G6PD terdapat pada anemia hemolitik, infeksi bakteri, infeksi virus, diabetes
asidosis. Peningkatan G6PD dapat juga terjadi karena obat-obatan seperti
aspirin, asam askorbat (vitamin C) vitamin K, asetanilid.
BMP (BONE MARROW
PUNCTION)
Pemeriksaan
mikroskopis sumsum tulang untuk menilai sifat dan aktivitas hemopoetiknya
(pembentukan sel darah). Pemeriksaan ini biasanya dilakukan pada penderita yang
dicurigai menderita leukemia. Nilai normal rasio M-E (myeloid-eritrosit) atau
perbandingan antara leukosit berinti dengan eritrosit berinti yaitu 3 :1 atau 4
:1
HEMOSIDERIN/FERITIN
Hemosiderin
adalah cadangan zat besi dalam tubuh yang diperlukan untuk pembentukan
hemoglobin. Pemeriksaan ini ditujukan untuk mengetahui ada tidaknya kekurangan
zat besi dalam tubuh yang mengarah ke risiko menderita anemia.
PEMERIKSAAN ALKOHOL
DALAM PLASMA
Pemeriksaan
untuk mendeteksi adanya intoksikasi alkohol (keracunan alkohol) dan dilakukan
untuk kepentingan medis dan hukum. Peningkatan alkohol darah melebihi 100
mg/dl tergolong dalam intoksikasi alkohol sedang berat dan dapat terjadi pada
peminum alkohol kronis, sirosis hati, malnutrisi, kekurangan asam folat,
pankreatitis akut (radang pankreas), gastritis (radang lambung), dan
hipo-glikemia (rendahnya kadar gula dalam darah).
PEMERIKSAAN TOLERANSI
LAKTOSA
Laktosa
adalah gula sakarida yang banyak ditemukan dalam produk susu dan olahannya.
Laktosa oleh enzim usus akan diubah menjadi glukosa dan galaktosa.
Penumpukan laktosa dalam usus dapat terjadi karena kekurangan enzim laktase,
sehingga menimbulkan diare, kejang abdomen (kejang perut), dan flatus (kentut)
terus-menerus, hal ini disebut intoleransi laktosa. dalam jumlah besar
kemudian diperiksa kadar gula darah . Apabila nilai glukosa darah sewaktu
>20 mg/dl dari nilai gula darah puasa berarti laktosa diubah menjadi glukosa
atau toleransi laktosa, dan apabila glukosa sewaktu <20 mg/dl dari kadar
gula darah puasa, berarti terjadi intoleransi glukosa. Sebaiknya menghindari
konsumsi produk susu. Hal ini dapat diatasi dengan sedikit demi sedikit
membiasakan konsumsi produk susu.
Nilai normal :
dalam plasma
|
< 0,5 mg/dl
|
dalam urin
|
12-40 mg/dl
|
LDH (LAKTAT
DEHIDROGENASE)
Merupakan
salah satu enzim yang melepas hidrogen, dan tersebar luas pada jaringan
terutama ginjal, rangka, hati, dan otot jantung.
Peningkatan LDH menandakan adanya
kerusakan jaringan. LDH akan meningkat sampai puncaknya 24-48 jam setelah
infark miokard (serangan jantung) dan tetap normal 1-3 minggu kemudian.
Nilai normal: 80 - 240 U/L
SGoT
(Serum Glutamik Oksoloasetik Transaminase)
Merupakan
enzim transaminase, yang berada pada serum dan jaringan terutama hati dan
jantung. Pelepasan SGOT yang tinggi dalam serum menunjukkan adanya kerusakan
pada jaringan jantung dan hati.
Nilai normal :
Pria
|
s.d.37 U/L
|
Wanita
|
s.d. 31 U/L
|
Pemeriksan
ini bertujuan untuk mendeteksi adanya intoleransi laktosa dengan cara memberi
minum laktosa
Peningkatan
SGOT <3x normal = terjadi karena radang otot jantung, sirosis hepatis,
infark paru, dan Iain-lain.
Peningkatan
SGOT 3-5X normal = terjadi karena sumbatan saluran empedu, gagal jantung kongestif,
tumor hati, dan Iain-lain.
Peningkatan
SGOT >5x normal = kerusakan sei-sel hati, infark miokard (serangan jantung),
pankreatitis akut (radang pankreas), dan Iain-lain.
SGPT (Serum Glutamik
Pyruvik Transaminase)
Merupakan
enzim transaminase yang dalam keadaan normal berada dalam jaringan tubuh
terutama hati. Peningkatan dalam serum darah menunjukkan adanya trauma
atau kerusakan hati.
Nilai normal :
Nilai normal :
Pria
|
sampai dengan 42 U/L
|
Wanita
|
sampai dengan 32 U/L
|
Peningkatan >20x normal terjadi
pada hepatitis virus, hepatitis toksis. Peningkatan 3 - 10x normal terjadi pada
infeksi mond nuklear, hepatitis kronik aktif, infark miokard (serangan
jantung). Peningkatan 1 - 3X normal terjadi pada pankreatitis, sirosis empedu.
ASAM URAT
Asam
urat merupakan produk akhir metabolisme purin (bagian penting dari asam nukleat
pada DNA dan RNA).Purin terdapat dalam makanan antara lain: daging,
jeroan, kacang-kacangan, ragi, melinjo dan hasil olahannya.
Pergantian purin dalam tubuh berlangsung terus-menerus dan menghasilkan banyak
asam urat walaupun tidak ada input makanan yang mengandung asam urat.
Asam
urat sebagian besar diproduksi di hati dan diangkut ke ginjal. Asupan purin
normal melalui makanan akan menghasilkan 0,5 -1 gr/hari. Peningkatan asam urat
dalam serum dan urin bergantung pada fungsi ginjal, metabolisme purin, serta
asupan dari makanan. Asam urat dalam urin akan membentuk kristal/batu dalam
saluran kencing. Beberapa individu dengan kadar asam urat >8mg/dl sudah ada
keluhan dan memerlukan pengobatan.
Nilai normal :
Pria
|
3,4 - 8,5
mg/dl (darah)
|
Wanita
|
2,8 - 7,3
mg/dl (darah)
|
Anak
|
2,5 - 5,5
mg/dl (darah)
|
Lansia
|
3,5 - 8,5
mg/dl (darah)
|
Dewasa
|
250 - 750 mg/24 jam (urin)
|
Peningkatan
kadar asam urat terjadi pada alkoholik, leukemia, penyebaran kanker, diabetes
mellitus berat, gagal ginjal, gagal jantung kongestif, keracunan timah hitam,
malnutrisi, latihan yang berat. Selain itu juga dapat disebabkan oleh
obat-obatan misalnya asetaminofen, vitamin C,aspirin jangka panjang,diuretik.
Penurunan
asam urat terjadi pada anemia kekurangan asam folat, luka bakar, kehamilan, dan
Iain-Iain. Obat-obat yang dapat menurunkan asam urat adalah allopurinol,
probenesid, dan Iain-Iain.
Kreatinin
Merupakan
produk akhir metabolisme kreatin otot dan kreatin fosfat (protein) diproduksi
dalam hati. Ditemukan dalam otot rangka dan darah, dibuang melalui urin.
Peningkatan dalam serum tidak dipengaruhi oleh asupan makanan dan cairan.
Nilai normal dalam darah :
Pria
|
0,6 - 1,3 mg/dl
|
Wanita
|
0,5 - 0,9 mg/dl
|
Anak
|
0,4 -1,2 mg/dl
|
Bayi
|
0,7 -1,7 mg/dl
|
Bayi baru lahir
|
0,8 -1,4 mg/dl
|
Peningkatan
kreatinin dalam darah menunjukkan adanya penurunan fungsi ginjal dan penyusutan
massa otot rangka. Hal ini dapat terjadi pada penderita gagal ginjal, kanker,
konsumsi daging sapi tinggi, serangan jantung. Obat-obatan yang dapat
meningkatkan kadar kreatinin nyaitu vitamin C, antibiotik golongan
sefalosporin,aminoglikosid, dan Iain-Iain.
BUN (BLOOD UREA
NITROGEN)
BUN
adalah produk akhir dari metabolisme protein, dibuat oleh hati. Pada orang
normal, ureum dikeluarkan melalui urin.
Nilai normal :
Dewasa
|
5-25 mg/dl
|
Anak
|
5-20 mg/dl
|
Bayi
|
5-15 mg/dl
|
Rasio nitrogen urea dan kreatinin =
12 :1 - 20 :1
Pemeriksaan
Trigliserida
Merupakan
senyawa asam lemak yang diproduksi dari karbohidrat dan disimpan dalam bentuk
lemak hewani. Trigliserida ini merupakan penyebab utama penyakit
penyumbatan arteri dibanding kolesterol.
Nilai normal :
Bayi
|
5-4o mg/dl
|
Anak
|
10-135 mg/dl
|
Dewasa muda
|
s/dl50 mg/dl
|
Tua (>50 tahun)
|
s/d 190 mg/dl
|
Penurunan
kadartrigliserid serum dapatterjadi karena malnutrisi protein, kongenital
(kelainan sejak lahir). Obat-obatan yang dapat menurunkan trigliserida yaitu
asam askorbat (vitamin C), metformin (obata anti diabetik oral).
Peningkatan
kadar trigliserida terjadi pada hipertensi (penyakit darah tinggi), sumbatan
pembuluh darah otak,diabetes mellitus tak terkontrol, diet tinggi karbohidrat,
kehamilan. Dari golongan obat, yang dapat meningkatkan trigliserida yakni pil
KB terutama estrogen.
Thank's u kontribusinya yang sangat informatif, maju perawat indonesia, salam hormat dari kami di indonesia timur (kota serui-Papua)
BalasHapus